Cerita Mbuli Waralau


Pada tahun 2016, Fakultas Hukum Universitas mengadakan Bina Akrab di Desa Mbuli Waralau, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende. 
Tahun itu adalah tahun terakhir di mana saya dan teman-teman seperjuangan saya mengikuti Bina akrab. Bina akrab adalah salah satu kegiatan di fakultas kami yang bertujuan untuk menjalin persahabatan antara anak-anak semester bawah dan semester akhir. 

Senang rasanya jika sudah tiba hari dimana kami semua akan berangkat ke tempat tujuan. Bekal dan persediaan  segala rupa pun telah siap untuk di bawa. Saya masih ingat dikala kami masih menjabat anggota BEM fakultas. Sibuk sekali waktu itu.

Sebagai panitia Bina Akrab, saya dan teman-teman membagi penginapan bagi para dosen dan anak-anak fakultas hukum lainnya. Di Desa Mbuli Waralau kami hanya 4 hari saja. 

Dua foto di atas adalah foto terakhir kami bersama anak-anak Fakultas Hukum. Kangen sekali sama mereka. Waktu itu telah sore dan kami memutuskan untuk pergi berlima saja ke salah satu air terjun di Wolowaru.
Sesampainya kami sangat senang melihat pemandangan begitu indah yang membayar penat kami.

Perjalanan ke air terjun itu membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Tentunya dengan berjalan kaki.
Letaknya berada di sebelah jalan Trans Flores Ende-Maumere. Kalau dari arah Maumere, letaknya di sebelah kiri. Bersebelahan dengan Rainbow Cafe.

Adik tingkat saya, namanya Fivi sudah melengos dan menggerutu ini itu ketika kamu telah tiba di lokasi.  Katanya capek dan ketakutan karena sepi.
Ahh, tak hiraukan. Terlebih saya. Langsung saja saya bermain air. Berjingkrak-jingrak kegirangan. Karena baru kali itu saya melihat air terjun yang indah setelah air terjun Murusobe yang letaknya di daerah Paga.

Foto pertama dari atas, itu saya berpose bersama adik tingkat saya. Namanya Renol. Dialah yang memberitahu kami tentang adanya air terjun ini.
Kalau foto kedua dari atas, itu foto bersama Miss Lauren dari Denmark.  Beliau adalah turis yang sedang berliburan. Beliau mengambil cuti tahunan dengan berlibur ke Indonesia. Beliau senang melihat kami menikmati indahnya pemandangan di sekitar. Dan beliau memberitahu kami kalau orang Flores itu ramah-tamah. Hehehe.
Mengingat bertemu bule, bahasa Inggris kami berlima pun mendadak keluar mengepul bagai asap, mengalir bagai air di sungai. Salah benar kami coba berbicara saja. Untung bulenya mengerti akan bahasa tubuh kami. Hihihi. Kayaknya harus bahasa Inggris nih.

Foto itu diambil menggunakan ponselnya. Katanya sebagai bukti dokumentasi untuk sanak keluarganya di Denmark. Yuhuuuu senangnya wajah kami bisa berkeliling dunia walaupun tidak bersamaan dengan raga kami. Hahaha *ngakak so hard*. Dan saya pun meminta untuk berbagi menggunakan bluetooth. 

Itulah sepenggal kisah kami di Kecamatan Wolowaru. Kisah klasik bertemu bule Denmark di sela-sela mandi air terjun.
Saya berharap bisa bertemu beliau lagi.


Namastey.


Komentar

  1. Dan saya waktu itu tidak ikuuuuuttt. Rugi juga eeee :D Soalnya pas terakhir kita pengen ikut malah batal ini study tournya :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waktu itu kan Encim masih di Taj Mahal....mana mungkin bisa ikut. Kwekwekwek.

      Hapus
  2. Benar kata netizen kalau Flores itu surga kecil yang tertinggal di Bumi. Faktanya bule Denmark pun rela berpeluh ria demi menikmati indahnya air terjun di kota Ende. Luar biasa inspirasi sekali tulisan seperti ini..

    tetap semangat teman... teruslah berbagi... salam

    Notes: menanti tulisan berikutnya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak, tenang saja masih ada segudang pengalaman bertemuu bule-bule ituu. Hihihi.
      Benar juga kak, Flores ialah surga kecil. Tak kalah indah dari Bali lho.
      Saya biasa omong tinggi ke teman-teman di Jawa, belum klop rasanya jika belum berkunjung ke Flores. Bayangkan saja dari ujung Timur sampai ke ujung Barat pulau Flores. Banyak keindahan alam yang terbentang. Rugi kalau tidak dikunjungin dan diabadikan momennya, karena banyak turis. Hihihi.

      Notes: siap diluncurkan tulisan berikutnya kak...

      Namaste.

      Hapus
    2. Lha Ine? ko ine yang balas... kwkwk

      Ini blognya Ine Tuteh kah?

      Hapus

Posting Komentar